Ciri Masyarakat Modern & Perkembangannya - SISTEM SOSIAL INDONESIA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika kita lihat dari akal sehat Ciri Masyarakat Modern & Perkembangannya adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Bidang-bidang kehidupan manusia tersebut ini lah yang telah dimasuki oleh nilai-nilai modernisasi sehingga dalam suatu proses-proses sosial nilai-nilai itu selalu dikedepankan.
Nilai-nilai
modern yang menonjol dari pada
kehidupan individu dan masyarakat
itu sendiri yaitu, nilai rasionalistas,
individualitas, materialitis, disiplin, kemandirian. Nilai-nilai ini telah
merasuki kehidupan masyarakat sehingga dalam pola pikir, sikap dan perilaku
masyarakat telah terbentuk oleh nilai-nilai modern tersebut. Maka dari itu, penyebab itulah dan serta Hal inilah yang akan menjadi topik dan melatar belakangi disusunnya makalah ini.
B. Batasan Masalah
Hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
- Pengertian masyarakat
modern
- Ciri-ciri masyarakat
modern
- Aspek-aspek masyarakat
modern
- Problematika
masyarakat modern
- Pengertian bangsa
modern
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masyarakat
Modern
1. Pengertian Masyarakat Modern
Masyarakat
modern yaitu kumpulan masyarakat yang sebagian besar orangnya mempunyai suatu
nilai budaya yang mengedepankan ke kehidupan dalam perkembangan dunia masa
kini.
Masyarakat
modern cenderung bebas dari kekuasaan budaya lama. Hal ini disebabkan karena
perkembangan zaman yang bergitu pesat. Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai
akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam
mencapai kemajuan itu, masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai
pendidikan yang cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti
ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
Pada umumnya masyarakat modern di Indonesia disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota. Pengertian kota secara sosiologi terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat disebut masyarakat modern, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya gelandangan atau orang yang tidak jelas pekerjaan dan tempat tinggal.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Modern
Ada
beberapa tokoh yang mencoba menjelaskan ciri-ciri masyarakat modern. Amin Rais
menyatakan bahwa suatu abad dapat dikatakan modern apabila memiliki
ciri-ciri:
- Informasi tanpa
batas-berkat teknologi komunikasi yang semakin maju, produktif, dan
efektif-sehingga dapat menjangkau seluruh penjuru dunia.
- Nilai moral semakin
longgar, yang ditunjukkan dengan semakin kaburnya batas antara halal dan
haram maupun baik dan buruk.
- Semakin tumpulnya peri
kemanusiaan.
- Sangat mengagungkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Kehidupan masyarakat
yang semakin materialistik.
Alex Inkeles
dan David Smith, sebagaimana dikutip oleh Arfan Gaffar, memberikan 5 (lima)
ciri individu masyarakat yang telah modern, yaitu:
- Opens to new
experience (keterbukaan untuk menerima hal-hal baru).
- The realism of growth
of opinion (memiliki kemampuan untuk membentuk dan
menyatakan pendapat menyangkut permasalahan di sekitarnya).
- The readiness for
social change (siap menerima perubahan sosial).
- The need of
information (membutuhkan dan selalu mengikuti informasi
perkembangan).
- Oriented to world
future and punctuality (berorientasi ke
depan).
Sedangkan
Zakiah Daradjat mendefinisikan (zaman) modern dengan indikator-indikator
sebagai berikut:
- Meningkatnya kebutuhan
hidup manusia.
- Munculnya
individualisme dan egoisme.
- Persaingan dalam
hidup.
- Keadaan yang tidak
stabil.
Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan modern ditandai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat cenderung
individual, materialis, dan menurunnya minat terhadap agama.
3. Aspek-Aspek Masyarakat Modern
a. Aspek mental manusia
- Cenderung didasarkan
pada pola pikir serta pola perilaku rasional atau logis, dengan cirri-ciri
menghargai karya orang lain, menghargai waktu, menghargai mutu, berpikir
kreatif, efisien, produktif, percaya pada diri sendiri, disiplin, dan
bertanggung jawab.
- Memiliki sifat
keterbukaan, yaitu dapat menerima pandangan dan gagasan orang lain.
b. Aspek teknologi
- Teknologi merupakan
faktor utama untuk menunjang kehidupan ke arah kemajuan atau modernisasi.
- Sebagai hasil ilmu
pengetahuan dengan kemampuan produksi dan efisiensi yang tinggi.
c. Aspek
pranata sosial
1) Pranata Agama
1) Pranata Agama
Relatif
kurang terasa dan tampak dalam kehidupan sehari-hari, diakibatkan karena sekularisme.
2) Pranata Ekonomi
- Bertumpu pada sektor
Indusri Pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki batas-batas yang
nyata.
- Pembagian kerja
berdasarkan usia dan jenis kelamin kurang terlihat.
- Kesamaan kesempatan
kerja antar pria dan wanita sangat tinggi.
- Kurang mengenal
gotong-royong.
- Dibedakan menjadi tiga
fungsi, yaitu: produksi distribusi, dan konsumsi.
- Hampir semua kebutuhan
hidup masyarakat diperoleh melalui pasar dengan menggunakan uang sebagai
alat tukar yang sah.
3) Pranata Keluarga
- Ikatan kekeluargaan
sudah mulai lemah dan longgar, karena cara hidup yang cenderung
inidividualis.
- Rasa solidaritas
berdasarkan kekerabatan umumnya sudah mulai menipis.
4) Pranata Pendidikan
Tersedianya
fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat rendah hingga tinggi, disamping
pendidikan keterampilan khusus lainnya.
5) Pranata Politik
Adanya
pertumbuhan dan berkembangnya kesadaran berpolitik sebagai wujud demokrasi
masyarakat.
4. Problematika Masyarakat Modern
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tulang punggung modernisasi tanpa
disadari telah membuka peluang yang besar terhadap penyalahgunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri yang mengakibatkan dampak negatif berupa
kerusakan lingkungan hidup.
Kerusakan
lingkungan hidup di sini tidak semata-mata kerusakan fisik (yang tampak) pada alam
semesta saja, namun juga kerusakan “lingkungan hidup” manusia yang berupa tata
nilai kehidupan.
Kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi melahirakan beberapa problema dalam kehidupan masyarakat modern sebagai berikut:
Kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi melahirakan beberapa problema dalam kehidupan masyarakat modern sebagai berikut:
a.
Degradasi moral
Kehidupan
modern yang teramat kompetitif telah pula merubah pola berfikir manusia.
Kebutuhan yang besar dalam hidup berakibat pada perubahan mendasar pada etos
kerja manusia.
Manusia
modern sangat dikenal dengan etos kerja yang tinggi di mana sistem kerja mereka
tidak mengenal batas dan kepuasan serta lepas dari hegemoni agama. Sehingga
hasil positif disikapi tanpa rasa syukur dan kegagalan dalam tugas mereka
sikapi dengan sikap mudah putus asa dan kehilangan pegangan.
Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistik, maka manusia akan dengan mudah menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya. Jika hal ini terjadi, maka terjadilah kerusakan akhlak dalam segala bidang, baik ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya.
Sehingga
akan memunculkan manusia yang modern (maju) dalam ilmu dan pengetahuan namun
mundur (mengalami penurunan) dalam hal moralitas.
b.
Kehampaan spiritual
Persoalan
besar yang muncul di tengah-tengah manusia modern sekarang ini adalah
terjadinya krisis spiritual. Hal ini bisa terjadi karena adanya dominasi
rasionalitas dalam pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dominasi rasio dalam iptek telah menjadikan sekulerisme sebagai
mentalitas zaman dan spiritualisme sebagai anatema bagi kehidupan modern.
Selama ini orientasi masyarakat modern hanya menyentuh sisi lahiriah yang bersifat material (duniawi) semata. Sedangkan kebutuhan rohaniah (spiritual) terabaikan dan dikesampingkan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan karena tidak adanya keseimbangan manusia modern dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Maka
tidak mengherankan jika manusia modern banyak mengalami kegelisahan atau
keresahan dalam hidupnya. Mereka tidak menemukan ketenteraman batin, bahkan
keadaan ini akan semakin parah apabila tekanan terhadap kebutuhan materi
semakin meningkat sehingga keseimbangan akan semakin rusak.
c.
Hilangnya makna dan nilai hidup
Menurut
Nurcholis Madjid persoalan serius yang tengah dihadapi oleh manusia modern
adalah hilangnya hidup bermakna (meaning life). Faktor-faktor penyebabnya
antara lain, tekanan yang amat berlebihan dalam segi material kehidupan.
Kemajuan
dan kecanggihan dalam cara mewujudkan keinginan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan material yang merupakan ciri utama zaman modern ternyata harus
ditebus manusia dengan ongkos yang amat mahal, yaitu hilangnya kesadaran akan
makna hidup yang lebih mendalam.
Definisi
“sukses” dalam perbendaharaan kata manusia modern hampir-hampir identik hanya
dengan keberhasilan mereka dalam mewujudkan angan-angan dalam kehidupan
material. Ukuran “sukses” dan “tidak sukses” kebanyakan terbatas hanya kepada
seberapa jauh orang bersangkutan menampilkan dirinya secara lahiriah dalam
kehidupan material.Pada gilirannya, manusia modern pun mengabaikan “kesuksesan
rohaniah” yang sebenarnya sudah built indalam dirinya. Pengabaian terhadap
“kesuksesan rohaniah” inilah yang berimplikasi pada gersangnya spiritual.
Manusia
modern yang telah kehilangan makna dan pegangan hidup akan cenderung
melampiaskan kekecewaan dalam reaksi negatif. Reaksireaksi frustasi negatif
yang merupakan upaya-upaya pembelaan diri negatif antara lain:
- Agresi:
kemarahan yang meluap-luap dan melakukan serangan secara kasar dengan
jalan tidak wajar.
- Rasionalisasi:
proses pembenaran terhadap dirinya sendiri dan menyalahkan orang lain yang
dianggap sebagai biang keladi kegagalan yang ia alami.
- Narsism:
cinta diri yang ekstrim, paham yang menganggap diri sangat superior dan
penting sehingga ia tidak perlu mengetahui dan memikirkan orang lain.
- Autisme:
gejala menutup diri sendiri secara total dan tidak mau lagi berhubungan
dengan dunia luar.
d.
Teralienasi
Manusia
modern sering mengalami keterasingan terhadap dirinya sendiri. Mereka
seringkali tidak mampu memahami pribadi dan keinginan hidupnya sendiri.
Hal itu terjadi
karena beberapa sebab-sebab yang didasari Teralienasi sebagai berikut :
1). Suatu Perubahan kehidupan sosial manusia yang berlangsung sangat cepat
2). Hubungan manusia yang berlangsung gersang ataupun renggang / hambar
3). Masyarakat yang semula homogen sudah berubah menjadi heterogen.
1). Suatu Perubahan kehidupan sosial manusia yang berlangsung sangat cepat
2). Hubungan manusia yang berlangsung gersang ataupun renggang / hambar
3). Masyarakat yang semula homogen sudah berubah menjadi heterogen.
e.
Neurosis
Kehidupan
modern yang ditandai dengan kemajuan dalam bidang transportasi dan komunikasi
yang melahirkan dan meningkatkan arus urbanisasi juga mengakibatkan
disintegrasi personal yang parah.
Sebab-sebab
neurosis selain faktor internal, pribadi yang sangat labil, tidak imbang
kemampuan dan kemauannya sangat lemah, frustasi, dan konflik-konflik emosional,
adalah adanya tekanan sosial dan kultural yang sangat kuat dan berat yang
menimbulkan kecemasan dan ketegangan dalam batin kronis.
f.
Psikosis
Psikosis
merupakan gangguan mental parah yang ditandai dengan disintegrasi kepribadian.
Sehingga orang yang menderita psikosistidak dapat mengadakan relasi sosial
dengan dunia luar karena terdapatnya gangguan pada karakter dan fungsi
intelektual.
Selain
itu juga sering mengalami ketakutan hebat, mengamuk, dan juga melakukan
usaha-usaha bunuh diri. Dalam kehidupan sehari-hari penderita psikosis lebih
dikenal dengan istilah “orang gila”.
B. Bangsa
Modern
Bangsa
modern mempunyai arti sebagai suatu institusi yang memiliki arsitektur rasional
melalui pembentukan struktur penataan yang rasional, dimana salah satu
perkembangan penting yang pertama adalah terjadinya sentralisasi kekuasaan
dengan menghancurkan otonomi dari komunitas-komunitas lokal pada masa pra
negara modern.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
Rangkuman yang telah ditulis di makalah ini tentang masyarakat modern dan bangsa
modern ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Masyarakat / Manusia modern adalah masyarakat yang sebagian besar
warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban dunia masa kini.
2.
Bangsa modern mempunyai arti sebagai suatu institusi yang memiliki
arsitektur rasional melalui pembentukan struktur penataan yang rasional, dimana
salah satu perkembangan penting yang pertama adalah terjadinya sentralisasi
kekuasaan dengan menghancurkan otonomi dari komunitas-komunitas lokal pada masa
pra negara modern.
B. Saran
Di dalam
hal ini perlu dilakukan pengambilan nilai positif dan negatif, mengambil makna
yang benar benar tepat dalam melihat sisi pandang kehidupan serta perkembangan masyarakat
modern dan bangsa modern.
DAFTAR PUSTAKA
Rais,
Amin. 1998. Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan. Bandung:
Daradjat,
Zakiah. 1993. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Haji
Masagung.
Masagung.
Ifzanul. Masyarakat Tradisional, Masyarakat Transisi, Masyarakat Modern,
Masyarakat Pedesaan, dan Masyarakat Perkotaan. 2010.
Gaffar, Arfan. 1993. Modern dan Islam; Dua Kutub yang Bertentangan dalam
Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas. SIPRESS: Yogyakarta.