Kamis, 27 April 2017

Pertemuan

MANUSIA WAFER
BAGIAN 1 - PERTEMUAN


   Sepertinya hari demi hari berjalan tak tentu pasti membosankan kehidupanku untuk yang kesekian kalinya, tak pandai bergaul kerjaku hanyalah berdiam diri bermain game dan membaca buku sesekali menonton anime jepang yang tak kalah serunya dengan kartun Naruto dan Dragon Ball.
waktu demi waktu berjalan kemudian sampailah pada masa perkuliahan yang biasa dipanggil Mahasiswa, halah~ apanya yang mahasiswa, mahasiswa sama seperti SMA / SMK biasa, akan tetapi disini mahasiswa yang mencari dosen bukan seperti SMA yang gurunya mencari muridnya, dan barulah semua dimulai dari sini, dari Mahasiswa yang membuatku bangkit dari kehidupan yang membosankan selain membaca buku dan game, disini saya mempunyai banyak sekali teman seolah-olah saya sudah pandai bergaul, padahal dari SD hingga SMK bergaul saja ku tak pandai apalagi mencari teman, kehidupanku hanyalah membaca buku, bermain game dan menonton anime jepang, dan disuatu saaat terjadilah pemikiran yang membuat tekadku matang untuk memberanikan diri mencari teman sebanyak-banyaknya baik di dalam lingkungan kampus maupun di kehidupan sosial, dan terjadilah percakapan andry dengan saya yang isinya kurang lebih seperti ini.

“Apa lu kerja di Mayora fal?”
ucap kawanku yang memang sekelas dikampusku
“Iya nih ndry gua jg bingung, padahal gua mau kuliah aja” ujarku membalas pertanyaannya
“wah sesuai dugaan gua kyaknya lu hidup di dunia ini Cuma nyari temen bukan cari duit” balasnya
“mungkin gua kesepian klo dirumah sendiri ndry maka dari itu gua kerja buat nyari temen, kalo semisalkan malah banyak musuh disana? Gua resign ndry” balasku dengan cepat

oiya kawan, saya naufal dan mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) tempat cewe cantik gudangnya ya disini, perempuan yang masih polos, tak menau hal apapun meskipun sudah dipancing ke hal yang negatif tetap saja mereka dasarnya tidak tau, akan tetapi entah mengapa ku tak tertarik dengan perempuan yang ada dilingkungan sini, kemungkinan ada 3 alasan kenapa ku tak tertarik alasan yang pertama, saya belum siap dan dilema antara fokus ke pelajaran atau cewe sudah dari dulu semenjak SMP prinsipku hanyalah belajar belajar dan belajar demi impianku ke negeri sakura dan melanjutkan studiku disana, alasan yang kedua adalah ku tak mau rasa sakit SMP ku terulang kembali sebut saja ku sudah pernah pacaran layaknya sepasang kekasih sudah sekitar 1 tahun akan tetapi sang perempuan tersebut yang mengkhianati cinta suci ini, seperti halnya lagunya Papinka tiada ku sangka kau berubah, ku tak percaya kau membagai cinta, taukah engkau betapa sakitnya kau membagi cinta karena dia, tak pernah kucoba melupakanmu mengapa kau buat luka hatiku. Sudahlah itu pengalaman pahit, nah alasan yang ketiga ialah yaa mungkin aja gue galaku wkwk, gada yang sama gue, ga ada yang peduli ama orang yg selalu kerjanya baca buku dikelas, sedangkan teman-temanku ibaratnya sudah bisa buat anak sendiri, apalah daya ku masih memikirkan bagaimana teori anak itu bisa berkembang didalam rahim, akan tetapi setelah 2 bulan berlalu di mayora, saat diriku dipindah line setelah Line 8 dan dipindahkan ke Line 3, alangkah terkejutnya atas kehadiran sosok perempuan berbaju putih (anak baru) packing di mesinku ini, setelah ku berbincang masalah kemasan produk kepada perempuan yang berdomisili asal serang ini,

“bang naufal, ini kemasannya kembung tau” ujar packingku..
“masa? Kembung itu bukannya aduuh kembung gua naik nih, magh gua kambuh keknya” balasku padanya mempermainkan ucapannya..
“Hahahahaha abangg ihh itu lambung abang, seriusan ih abang mah” tertawa lepas layaknya seseorang yang tak mempunyai beban..
“lah salah ya, kapan itu gantinya? Kok ga ngomong dulu kalo ganti?” ujarku membalas tawanya..
“ihhh abang, emang kyk gitu bahasanya, jangan abang ubah nanti kena pasal hak cipta loh” ujar dia senyum sambil memperlihatkan matanya yang kutau memang itu sipit dari lahir..
“iyaudah iya iya, gua matiin dulu ya mesinnya keburu QC dateng, gua pengen Anti  si  sapi” balasku cepatsembari mematikan mesin.
“wahahaha addduuhh abang lidahnya kenapa si bang, Antisipasi bang” ujarnya membetulkan perkataanku.
“tuh kan ganti lagi siapa sih yang ganti ganti bahasa indonesia yg baik dan yang benar?” ucapku membantah seolah olah perkatannya
“hahahaha ahh abang mah udahlah, irma cape ketawa mulu” tertawa dan menyudahinya.

dan saat itu pun ku tau bahwa packingku adalah irma, yang membuatku gugup ketika menatap matanya, entah mengapa ketika dia tersenyum dengan matanya yang sipit entah mengapa hatiku saat saat itu menjadikanku salah tingkah seolah olah didunia ini milik kita berdua, akankah rasa cintaku akan kembali terulang dan terluka seperti saat SMP ku dahulu? Ah sudahlah aku tak mungkin menyukainya karena ku hanya mencari teman disini, dan tak mencari apapun.

ini sosoknya jika kalian ingin mengenalnya, wajar kalo bagiku dia emang bunga desa di dalam hatiku.




Load disqus comments

0 komentar